Lapangan Kantin 1971

Lapangan Kantin merupakan salah satu lapangan yang ada di Bukit Tinggi, selain dari Lapangan Ateh Ngarai dan Lapangan Pacu Kudo Bukik Ambacang. Lapangan ini terasa spesial karena berada di tengah bandar dan telah lama menjadi pusat kegiatan penduduknya. Orang-orang yang datang dari pusat mengatakan “Alun-alun Kota” demikian mereka menyamakan dengan negeri mereka. Namun lapangan ini berada dibawah penguasaan tenara yakni Kodim 0304 Agam.

Pada gambar tampak bangunan utama dari Kodim masih menggunakan langgam arsitektur asli peninggalan masa kolonial, belum ditukar dengan memberi gonjong pada bagian atapnya. Keadaan di sekitar terlihat bersih karena belum ada pohon-pohon tinggi. Dan yang paling menarik tampak gerobak pedagang kaki lima di dalam kawasan lapangan, apakah itu penjual bakso? Pada masa sekarang tak ada yang boleh berjualan di dalam kawasan Lapangan Kantin.

Terasa janggal melihat lima orang perempuan yang berada dalam foto, siapakah mereka? Sebenarnya kami sudah dapat menduga, namun elok kiranya kita berjalan-jalan di kolom komentar. Dan benar sahaja engku Bachtar Indra Kasuma menjawab “Kalau diliek foto ibu-ibu nan di lapangan kantin, saudara kita dari Jawa, mungkin isteri dari pak tentara x ya.. Kalau amak-amak awak biasonyo bapakai baju kuruang, ba salendang.

“Kalau dilihat dari foto ibu-ibu yang di Lapangan Kantin, saudara kita dari Jawa. Mungkin isteri dari pak tentara x ya.. Kalau amak-amak kita biasanya berpakaian Baju Kuruang dan berselendang”

Memanglah demikian dugaan kami, karena pada masa itu kebanyakan para tentara berasal dari Jawa, entahlah pada masa sekarang.

Tahun 1960an ambo acok bamalam di asrama prajurit, tiok hari Senin mancaliak prajurit apel pagi di Lapangan Kantin..” kisah engku Asman Marah Sutan [Tahun 1960an sahaya sering menginap di asrama prajurit, tiap hari Senin melihat prajurit apel pagi di Lapangan Kantin]

Batanyo ciek sana, Lapangan Kantin tu dulunyo sawah atau parak? tu sia nan punyo dulunyo?” tanya engku Syamral [Kalau boleh bertanya, Lapangan Kantin itu dahulunya sawah atau ladang? Terus siapa yang punya dahulunya]

Dijawab oleh engku Muchtasar “Manuruik curito nan ambo danga, Lapangan Kantin tu duluno rawa, punyo kaum salah satu suku di Tangah Sawah” [Menurut cerita yang sahaya dengar, Lapangan Kantin itu dahulunya rawa, kepunyaan Kaum salah satu suku[1] di Kampuang Tangah Sawah]

Iko ibu-ibu asrama ka pai naiak kareta api, nampanyo mah..” seru rangkayo Yusnimar Yusuf [Ini ibu-ibu asrama hendak pergi naik kereta api, tampaknya]

Iko mbak-mbak isteri prajurit kiranya tuan..” seru engku Rostam Gawai pula [Ini mbak-mbak isteri prajurit mungkin ys]

Demikianlah percakapan di kolom komentar yang terekam oleh kami. Adakah tuan punya kenangan pula?

=========

Baca Juga: Lapangan Kantin | Lapangan Kantin 84-85 | Lapangan Kantin | Foto: FB Ayang Deep

==========

Catatan kaki:

[1] Kaum merupakan bagian dari Suku, dan biasanya kaum terpecah lagi kepada beberapa ‘perut’. Selengkapnya silahkan baca: Hubungan Paruik, Jurai (Kaum), dan Suku

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.