Loko Uap = Mak Itam | Loko Diesel = Dang Tuanku

Mak Hitam Masih Sakit

Ada yang memanggilnya Mak Hitam, jika loko tua yang uap itu sedang liwat. Itu sebenarnya bukan panggilan ejekan, tapi sudah kebiasaan sejak dulu-dulu. Loko uap itu memang berwarna hitam gelap. Tapi belakangan ada juga panggilan yang lebih manis untuk loko yang diesel. “Awas Dang Tuanku mau liwat”, begitu terdengar peringatan di persimpangan jalur KA. Nah gelar Dang Tuanku bukan pula pujian. Karena memang loko diesel disini bernama Dang Tuanku, bekas nama tokoh cerita rakyat.

Suatu ketika masa depan Mak Hitam di kawasan Sumatera Barat nyaris tamat. Itu terjadi tahun 1972 yang silam ketika diketahui Mak Hitam yang bernafas senin kemis itu terus merugi. Pendapatan yang masuk dan keluar tak lagi seimbang. Tapi untunglah Balai Besar tak jadi mengambil keputusan seperti itu. Bukan saja karena Gubernur Harun Zain gigih mempertahankan masa depan PJKA di daerahnya tapi yang jelas masyarakat tetap mencintainya. Misalnya pada jalur tertentu sepanjang Padang menuju Pariaman dan Padang Panjang ke kawasan Kabupaten Solok, si tua itu masih sangat berjasa. Jalur ini masih terbilang gemuk, terutama amai-amai yang pedagang kecil dan pelajar. Apa salahnya pemerintah mensubsidi kalangan rakyat bawahan itu, begitulah yang terdengar.

Foto : BB30007 kereta Dang Tuanku di Stasion Padang. Fotografer Tn. Muchlis Sulin. Majalah Tempo, 20 Nopember 1976.

© 2023 Arsip pribadi

=============

Disalin dari IG Sumaterain yang disalin ulang dari IG Setoindarto

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.