Pedagang Tangkelek di Pasa Lereng ’80

Pasa Lereng atau sebelumnya Labuah Lereng merupakan salah satu kawasan unik, telah puluhan tahun menjadi tempat berdagang pedagang kaki lima, mulai menjadi tempat berdagang di hari pekan hingga menjadi tempat berjualan permanen. Berbagai foto-foto lama menyajikan pemandangan yang memancing kerinduan, ternyata pasar ini telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tak hanya perubahan bentuk namun juga barang-barang yang diperdagangkan.

Pada gambar kali ini, kita disajikan pemandangan pedagang tangkelek di Pasa Lereng. Kami acap gemas apabila ada orang Minang menyebutnya dengan Bakiak. Bakiak sendiri merupakan terompah kayu khas dari Pulau Seberang dan memiliki beberapa perbedaan pada bentuknya.

Para pedagang masih menggunakan payung bambu berukuran besar, khas Minangkabau. Hampir kebanyakan pedagang pada masa dahulu menggunakan payung ini untuk melindungi mereka dan dagangan mereka dari hujan dan panas. Pada masa sekarang sudah semakin berkurang, digantikan oleh terpal. Pada beberapa pekan di kampung-kampung masih kita dapati payung ini digunakan oleh para pedagang.

Salah seorang pedagang ialah engku berkopiah, demikianlah laki-laki Minangkabau pada masa dahulu, tak tanggal kopiah dari kepala mereka. Sedangkan yang dua lagi ialah perempuan tua, mungkin berusia antara 60 s.d 70 tahun. Kami terkejut melihat pakaian yang mereka kenakan, karena terlihat bukanlah baju kurung melainkan lebih menyerupai kebaya dengan tingkuluak dililitkan ke kepala.

Masih adakah orang menjual tangkelek pada masa sekarang tuan? Dimanakah ianya?

====

Baca Juga:

  1. Pasa Lereng ’80
  2. Pasa Lereng 1982
  3. Pasa Lereng ’90
  4. Pasa Bawah, Aua Tajungkang, & Pasa Lereng ’88
  5. Janjang Gantuang & Pasa Bawah
  6. Garabak Demo
  7. Garabak Demo ’88
  8. Garabak Kayu ’71

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.