Salah satu kunjungan Bung Hatta ke Sumatera

Gambar: https://niadilova.wordpress.com

Sebuah media melaporkan bahwa “tanggal 24 Agoestoes [1932] telah sampai di Djakatra sdr. Mohammad Hatta, dengan kapal Van der Heyden (Fikiran Ra’jatNomor 9, 26 Agoestoes 1932: 15 [Kroniek Indonesia]). Setelah sampai di tanah airnya lagi, sesudah tinggal di Eropa selama sekitar 11 tahun, Hatta berkali-kali pulang kampung ke Sumatera Barat, baik untuk urusan pribadi maupun untuk urusan dinas.

Demikianlah umpamanya, sebulan lebih sedikit setelah sesampainya di Indonesia, pada tanggal 5 Oktober 1932 Hatta pulang ke Padang untuk sebulan lamanya. Ketika berkunjung ke kota kelahirannya, Bukittinggi, sebelum kembali ke Jakarta pada 25 November 1932, Hatta mendapat kecelakaan mobil, tapi untung ia hanya mengalami memar (lihat: Fikiran Ra’jat, No. 20, 11 November 1932:12 [Kronik Indonesia] dan No. 21, 18 November 1932:15[Kronik Indonesia]).

Setelah itu, terutama setelah Indonesia merdeka dan Hatta menjadi Wakil Presiden, intelektual Indonesia yang berwajah teduh itu berkali-kali berkunjung ke Sumatera. Ada kunjungan Hatta yang khusus ke Sumatera Barat, tempat kelahirannya, tapi pada umumnya kunjungannya ke Sumatera dilakukan untuk meninjau banyak daerah yang tidak hanya terletak di wilayah Provinsi Sumatera Barat (atau sebelumnya: Sumatera Tengah).

Sejauh yang dapat dilacak, kunjungan Hatta selajutnya ke Sumatera adalah: Mei-Juni 1947, November 1948, Juni 1949 (dari Bangka dan Aceh), November 1949 (ke Medan, dll.), November 1950 (mengunjungi Pulau Nias, Sumatra Timur, Aceh, dan Jambi), Mei 1952 (mengunjungi Kerinci, Pariaman, Padang Mengatas, Sawahlunto, Pekanbaru, Jambi, [pabrik semen] Indarung, Kayu Aro, Solok, Singkarak, dan Kepulauan Mentawai), April 1954 (ke Pasaman, Bukittinggi, Solok, Sawahlunto, Jambi, Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang), September 1956 (Padang, Payakumbuh, dll.), Mei-Juni 1957 (mengunjungi Sumatra Selatan: Palembang, Tanjungenim, Muaraenim, Lahat, Lampung, Bangka dan Belitung), dan 1964 (Sumatera Selatan).

Dalam kunjungan-kunjungan kerja (kunjungan resmi) itu, Mohammad Hatta sering didampingi oleh istrinya, Nyonya Rahmi Hatta, sebagaimana diabadikan dalam foto yang kami turunkan dalam rubrik Minang saisuak minggu ini. Dikatakan bahwa latar foto ini adalah Padang, dan sangat mungkin foto ini dibuat sewaktu kunjungan Hatta ke Sumatera Barat pada tahun 1956. Dalam kunjungan itu, Hatta juga meresmikan berdirinya Universitas Andalas.

Foto ini tentu merekam fashion para pejabat Indonesia di zamannya. Paling menarik melihat penampilan para istri pejabat: kombinasi sarung kebaya dan baju yang khas, sanggul, selendang dan asesoris lainnya, menunjukkan ciri keindonesiaan yang khas. Kini zaman telah berubah, mode pun telah bertukar. Tetapi, bila sesekali kita terjumpa wanita bergaya seperti ini, ah…kelihatan anggun juga. (Sumber foto: fb group palanta Minang).

Suryadi – Leiden University, Belanda/International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur / Singgalang, Minggu 16 Juli 2017

___________________

Disalin dari blog Engku Suryadi Sunuri niadilova.wordpress.com

1 Comments Add yours

  1. Andy berkata:

    “foto ini dibuat sewaktu kunjungan Hatta ke Sumatera Barat pada tahun 1956”

    ….. tapi di latar belakang nampaknya Gub. Harun Zain …

    bila betul Gub. Harun Zain, maka foto ini kira2 pertengahan tahun 1960-an

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.