Tukang Semir Sepatu di Bukit Tinggi

Tahun 1990an pernah ramai kanak-kanak tukang semir sepatu menjual jasa mereka di Pasar Atas Bukit Tinggi. Kami tiada hafal betul dimana sahaja mereka beroperasi namun sejauh yang kami ingat, kami pernah berjumpa mereka di Simpang Raya, Masjid Raya, bagian atas kawasan Janjang Ampek puluah. Pada sebuah foto yang merekam keadaan Jl. Minangkabau tahun 1989an terlihat beberapa orang tukang semir sepatu sedang menyemir sepatu di trotoar muka Masjid Raya.

Melihat gambar kiriman engku Bin Spy di FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia, baru terang oleh kami bahwa mereka dahulu memakai seragam warna biru kemudian menyandang samping kotak berwarna biru pula yang digunanak untuk menyimpan peralatan menyemir mereka.

Tengoklah kedua bujang kecik di atas, comelnya mereka tak seperti yang kita bayangkan sebagai seorang tukang semir sepatu. Namun pada gambar tahun 1989an kami lihat mereka tak memakai seragam biru ini. Mungkin sahaja belum dibuat masa itu, dan perkumpulan merekapun belum ada. Himpunan Penyemir Sepatu Bukit Tinggi (HPSB) seperti yang tertara pada kotak yang mereka bawa. Kantor perkumpulan ini ialah di kantor KONI yang terletak di samping Masjid Raya atau di seberang Bisokop Gloria. Demikian kenang engku Nal Sikumbang.

Salah seorang mantan tukang sepatu membagikan kenangannya, ia teringat pada masa itu, uang hasil menyemir sepatu digunakan untuk main video game di Pasa Banto. Dahulu di pertokoan Pasa Banto terdapat kawasan bermain video game anak-anak yang bernama ‘Famili’.

Hal ini memancing kenangan dari beberapa orang “Iyo masiang2 awak punyo kenangan mancari pitih rago kaciak, ambo baitu juo, manggaleh dari kalas 4 SD ,lungguak an pitih no cukuik sangah ameh balian ka ameh, tapi ndak amuah jo kayo doh abih baliak lah remaja, ingin baraja iko ingin baraja ini itu lah, pai raun lah kajakarta banduang bogor cirebon dsb abih baliak cari lo liak,” kisah engku Andriman

[Iya, masing-masing kita punya kenangan mencari uang semasa kanak-kanak. Kamipun demikian pula, berjualah dari kelas 4 SD. Dikumpulkan uang sampai cukup setengah emas, dibelikan emas. Tapi tak jua dapat kaya karena habis kemabli ketika remaja. Ingin belajar ini-ingin belahar itulah, pergi pesiarlah ke Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon, dan sebagainya. Habis dicari lagi kembali]

maso ameh 60rb sa ameh dulu, ambo acok juo bali ameh, siso nyo main vidio gim” jawab engku Bin Spy [Ketika emas seharga Rp. 60.000,- satu emas dahulu, kami sering pula beli emas. Sisanya kami pakai untuk main video game]

1 Comments Add yours

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.