Kantor Gubernur Sumbar 1971

Foto: Roman Saisuak

Sebuah gambar yang menarik minat kami, bukan karena bangunan ini merupakan kantor gubernur sumbar melainkan bangunan ini rupanya telah berumur tua yakni 62 tahun. Mengingat dari segi usia maka bangunan kantor gubernur ini sudah memenuhi salah satu syarat cagar budaya yakni berumur paling kurang 50 tahun.

Pada waktu gempa besar tahun 2009, bangunan kantor ini sempat retak. Namun telah diperbaiki dan dapat berfungsi dengan baik hingga kini. Dahulu kami sempat berfikir “Kenapa tidak ditukar dengan bangunan baharu?” namun kini kami sadar bahwa membuat bangunan baru akan membutuhkan banyak uang atau anggaran. Dengan jumlah yang sama telah dapat dipergunakan untuk kepentingan rakyat di Sumbar ini.

Kamipun penasaran dengan sejarah pendirian bangunan ini. Setelah kami cari-cari, kami temukan, kami coba kutip disini:

Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Bagonjong dilakukan Gubernur Kaharudin[1] pada 22 Maret 1961. Tahap awal pembangunan meliputi pondasi dan lantai dasar yang dikerjakan oleh PT Biro Asri. Pembangunan tahap awal selesai pada 1963, dilanjutkan pengerjaan lantai bertingkat dan atap. Tahap lanjutan dikerjakan oleh PT Rangkiang sampai 1965. Dua arsitek yang terlibat yakni Mathias, yang secara bersamaan merupakan Kepala Bagian Gedung Dinas PU Sumatra Barat dan Syamsul Asri, pemilik PT Rangkiang (kelak menjadi Dekan Fakultas Teknik Universitas Bung Hatta). Keduanya merupakan jebolan Institut Teknologi Bandung. Sementara itu, bertindak sebagai konsultan pengawas pembangunan yakni PT Sendi Bangun milik A.R. Soehoed.

Pengerjaan pembangunan melibatkan sekitar 200 orang tenaga setiap harinya. Batu dan pasir diangkut dari Duku, Padang Pariaman. Besi dan paku didatangkan dari Jakarta. Masuk ke tahap pembangunan atap gonjong, pengerjaan dipimpin oleh Syamsul Asri. Ia melakukan survei ke sejumlah nagari di Sumatra Barat untuk mengobservasi bentuk-bentuk gonjong serta membuat badan bangunan dengan atap gonjong serasi. Untuk atap, material terdiri dari kayu rasak untuk kuda-kuda dan kayu banio untuk lengkungan gonjong yang dipasok oleh Perusahaan Kayu Budjang di Padang.

Pembangunan Kantor Gubernur Sumatera Barat benar-benar selesai setelah melewati 14 tahap pembangunan selama 10 tahun. Peresmiannya dilakukan setelah peralihan kepemimpinan ke Gubernur Harun Zain. Saat diresmikan, gedung ini menjadi kantor pemerintahan pertama di Sumatra Barat yang berlantai empat sekaligus pertama yang memakai gonjong.

Atap gedung memiliki enam gonjong utama dan satu gonjong yang menghadap ke depan. Material atap semula terbuat dari sirap. Namun, diganti dengan dekrabon selang beberapa tahun, dan belakangan diganti lagi dengan genteng metal.

Retrofit

Gempa bumi berkekuatan besar pada 2007 dan 2009 berdampak pada kekuatan struktur bangunan. Pada 2014, pemerintah provinsi memulai pengerjaan retrofit untuk mengembalikan kondisi struktur bangunan dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Tahap pertama pengerjaan memakai anggaran dari APBD sebesar Rp4 miliar, dilanjutkan dengan tahap kedua dengan anggaran Rp22 miliar yang selesai pada akhir 2015. Materi pengerjaan meliputi perbaikan struktur mulai dari pondasi, kolom, dan balok-balok. Pemakaian gedung masih menunggu tahap ketiga yang direncakan akan menggunakan anggaran Rp15 miliar. Retorfit ditargetkan selesai pada September 2016.

Dikutip dari Wikwand

=====================

Catatan Kaki:

[1] Kaharudin Dt. Rangkayo Basa merupakan gubernur pertama Sumatera Barat setelah Provinsi Sumatera Barat dipecah tiga. Sebelumnya beliau menjawab sebagai Kepala Polisi Sumatera Tengah. Lebih lanjut tentang beliau silahkan klik DISINI.

Tambahan gambar:

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.