Pasa Lereng ’80

Gambar menunjukkan suasana Pasa Lereng pada tahun 1980an. Suasana Pasa Lereng pada masa itu bulum dipenuhi pedagang kain atau pecah belah, atau pakaian dalam. Masih berupa pasar tradisional, dapat kita lihat beberapa dagangan para pedagang yang ada disana yakni limau dan saka.

Menarik melihat perempuan berkebaya, bertingkuluk warna hijau, dan menjunjung bungkusan pada sebelah kiri. Memanglah kebaya bukan pakaian perempuan Minangkabau namun pada masa itu – dimana Orde Baru yang sangat Jawa – sedang berkuasa, kebaya dijadikan busana wajib bagi kaum perempuan, terutama pegawai perempuan dan isteri-isteri pegawai. Sehingga terdapat beberapa orang yang ikut meniru-niru, proses tiru-meniru di Ranah Kebudayaan merupakan sesuatu yang lazim, Imitasi Budaya, demikian mereka menyebutnya, terus berlangsung hingga kini. Tapi apabila mata tuan awas, tersembunyi dibalik payung besar tampak perempuan berbaju kurung dan berlilik.

Di tengah hiruk-pikuk pasar pada gambar, yang menjadi sorotan komentator di fesbuk ialah Tukang Tukak Rasaki atau tukang Garabak Demo. Garabak roda tiga ini sangat khas dan jamak ditemui di seluruh pakan di Minangkabau pada masa dahulu. Kini peranannya telah digantikan dengan gerobak besi buatan pabrik. Di Bukit Tinggi tukang garabak yang menjual jasa mengangkut barang para pedagang ataupun pengunjung pasar dikenal dengan Tukang Aia Angek atau P.O Kanai. Mereka beroperasi di seluruh pasar di Bukit Tinggi, terakhir di Pasa Bawah masih kami dapati.

Marilah kita simak kenangan para engku-engku di kolom komentar;

“Sopir O.O.O..OOO.KANAI…sdg..manulak rasaki..” kenang engku Yurnalis Jamal [Sopir O.. kena, sedang menolak rezki]

Ada takok-taki semasa kami kanak-kanak “Apa pekerjaan orang yang suka menolak rezki?” jawabnya “Sopir O.. Kanai atau Tukang Aia Angek”

Garobak ko ado rentalnyo dulu di stasiun jo pak Peren, sahari rosonyo Rp 250. Maso itu alah dapek nasi jo cancang di RM.Simpang Ampek ” kenang engku Syamral [Gerobak ini ada biaya sewanya, masa dahulu di kawasan Stasiun dengan engku Peren, sehari kalau tak salah Rp.250,- sewanya. Masa itu sudah dapat nasi dengan cancang di Rumah Makan Simpang Ampek]

Tukang garobak di tangah pasa, kalau lewaik no awak harus mainda capek, kalau indak kanai ariak wak dek no” kenang engku Syafnil Azis Intan batuah [Tukang gerobak di tengah pasar, kalau mereka lewat maka kita mesti menghindar. Kalau tidak maka akan kena bentak kita oleh engku tukang gerobak itu]

Ditambah oleh engku Reflin “Ko garabak demo, kalo di pasa lereng acok talendo urang mah” [Ini namanya Garabak Demo, kalau di Pasar Lereng, sering orang kena ]

Wakatu ambo ketek² masih ado garobak iko, nan mambao garobak tubdi sabuik soppir “o kanai” Wakatu it. Sekitar 80 an..” kenang engku Chairul csm [Semasa kami kanak-kanak masih ada gerobak ini, yang membawa gerobak ini dikenal orang dengan julukan ‘Sopir O.. Kanai” semasa itu sekitar tahun 1980an]

Dulu dimuko Masjid Raya, Ado parantian oplet , banyak garobak Demo, lai sanak nan takana. Yg sabalah kanan ado bofet Sianok dan kiri rumah makan Denai” kisah rangkayo Asnawati Asna [Dahulu di muka Masjid Raya ada perhentian oplet, banyak Garabak Demo disana, adakah diantara tuan yang ingat? Yang di sebelah kanan ada Bofet Sianok dan sebelah kiri merupakan Rumah Makan Denai]

Namo no garobak tulak, kalau ka belok, ba angkek roda Muko” tambah engku Deki Eka Putra [Namanya Garobak Tulak, kalau hendak belok maka diangkat roda muka]

Engku Adrizal Rangkuti menambahkan “Garobak roda tigo, rem no kayu balok baagiah tali, biasono garobak roda tigo dipasa lereanggo pakai rem ntun.“[Garobak Roda Tiga, remnya kayu balok yang diberi tali, biasanya gerobak rodak tiga di Pasa Lereng memakai rem yang sama]

Kalaudari SPG kangkuang kapasaateh jopungguang batulak basikakeh kaki manahannyo” tambah engku Khairul Ali [Kalau dari Simpang Kangkuang ke Pasar Atas dengan punggung didorong dan dengan kaki menahan (rem)nya]

====

Baca Juga:

  1. Pasa Lereng 1982
  2. Pasa Lereng ’90
  3. Pasa Bawah, Aua Tajungkang, & Pasa Lereng ’88
  4. Janjang Gantuang & Pasa Bawah
  5. Garabak Demo
  6. Garabak Demo ’88
  7. Garabak Kayu ’71

1 Comments Add yours

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.